JAKARTA - Memasuki tahun 2026, industri asuransi syariah menghadapi fase penting dalam memperluas jangkauan dan memperkuat kepercayaan masyarakat. PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah menyiapkan langkah strategis untuk menjaga kinerja tetap bertumbuh di tengah tantangan penetrasi pasar yang masih terbatas.
Alih-alih hanya mengandalkan pertumbuhan organik, Prudential Syariah memilih pendekatan berbasis penguatan ekosistem. Strategi ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak masyarakat melalui jalur distribusi yang relevan dan mudah diakses.
Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, menjelaskan bahwa fokus utama perusahaan berada pada penguatan jalur distribusi. Perusahaan menargetkan optimalisasi tenaga pemasar atau agen yang jumlahnya telah mencapai sekitar 80.000 orang.
Jumlah agen tersebut diposisikan sebagai ujung tombak perusahaan dalam memperluas literasi dan inklusi asuransi syariah. Peran agen dinilai krusial sebagai perpanjangan tangan perusahaan dalam mendekatkan produk kepada peserta.
Selain keagenan, Prudential Syariah juga terus membuka akses melalui jalur lain yang strategis. Salah satunya adalah bancassurance yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan peserta.
Melalui bancassurance, perusahaan dapat menjangkau basis nasabah perbankan yang luas. Strategi ini sekaligus memperkuat kolaborasi antara sektor perbankan syariah dan asuransi syariah.
Vivin menyampaikan bahwa Prudential Syariah telah menjalin kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia. Bank tersebut memiliki lebih dari 22 juta nasabah yang berpotensi menjadi peserta asuransi berbasis syariah.
Kerja sama ini diharapkan mampu mempercepat penetrasi produk asuransi syariah. Akses yang lebih mudah diyakini akan meningkatkan minat masyarakat terhadap perlindungan berbasis prinsip syariah.
Penguatan Produk dan Layanan Berbasis Kebutuhan Peserta
Dalam mendorong kinerja bisnis, Prudential Syariah tidak hanya berfokus pada distribusi. Perusahaan juga menaruh perhatian besar pada pengembangan produk dan layanan yang berpusat pada kebutuhan peserta.
Vivin menyebut bahwa strategi pertumbuhan peserta diarahkan pada segmen yang sesuai. Pendekatan ini dilakukan agar produk yang ditawarkan benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Prudential Syariah menghadirkan beragam produk untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Beberapa di antaranya adalah PRUHeritage Syariah dan PRUSafar yang tersedia melalui kanal Bank Syariah Indonesia.
Produk-produk tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan perlindungan jangka panjang. Selain itu, produk tersebut juga mempertimbangkan nilai-nilai syariah yang menjadi dasar utama.
Tidak hanya produk, perusahaan juga memperkuat layanan pendukung bagi peserta. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui layanan PRUPriority Hospital.
Layanan ini mencakup lebih dari 1.700 rumah sakit yang telah bekerja sama. Keberadaan jaringan rumah sakit yang luas menjadi nilai tambah bagi peserta asuransi.
Vivin menjelaskan bahwa optimalisasi pertumbuhan peserta dilakukan secara menyeluruh. Peningkatan jangkauan distribusi dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan.
Teknologi menjadi salah satu alat utama dalam strategi ini. Melalui pemanfaatan teknologi, perusahaan meningkatkan efisiensi dan kemudahan layanan bagi peserta.
Selain teknologi, pelatihan bagi tenaga pemasar juga menjadi fokus penting. Agen dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu memberikan layanan yang optimal.
Dukungan terhadap tenaga pemasar dilakukan secara berkelanjutan. Langkah ini bertujuan memastikan agen dapat menjalankan perannya secara profesional dan konsisten.
Membangun Keterlibatan dengan Komunitas Muslim
Prudential Syariah juga memandang penting keterlibatan dengan komunitas Muslim. Pendekatan ini dilakukan untuk memperkuat kedekatan perusahaan dengan masyarakat.
Vivin menyebut bahwa perusahaan berupaya meningkatkan interaksi dengan berbagai komunitas dan organisasi Muslim. Strategi ini diyakini mampu memperluas jangkauan peserta secara lebih organik.
Keterlibatan komunitas dinilai efektif dalam membangun kepercayaan. Kepercayaan menjadi fondasi utama dalam industri asuransi syariah.
Melalui pendekatan berbasis komunitas, literasi asuransi syariah dapat ditingkatkan. Edukasi langsung kepada masyarakat membantu mengurangi kesenjangan pemahaman.
Vivin optimistis bahwa strategi ini akan memberikan hasil positif. Perusahaan berharap dapat menjangkau lebih banyak nasabah di berbagai wilayah Indonesia.
Namun demikian, Prudential Syariah menyadari bahwa tantangan tetap ada. Tantangan tersebut harus dihadapi secara realistis dan terukur.
Salah satu tantangan utama adalah rendahnya penetrasi asuransi syariah. Kondisi ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pelaku industri.
Vivin mengungkapkan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih relatif rendah. Data menunjukkan bahwa literasi syariah berada di angka 43,42 persen pada 2025.
Sementara itu, inklusi keuangan syariah tercatat hanya 13,41 persen pada tahun yang sama. Angka tersebut menunjukkan masih besarnya potensi pasar yang belum tergarap.
Menurut Vivin, kondisi ini merupakan tantangan sekaligus peluang. Rendahnya penetrasi membuka ruang pertumbuhan yang luas bagi asuransi syariah.
Peluang Besar dari Populasi Muslim dan Halal Lifestyle
Di balik tantangan tersebut, Prudential Syariah melihat peluang yang sangat besar. Salah satu peluang utama berasal dari besarnya populasi Muslim di Indonesia.
Populasi Muslim yang dominan menjadi basis permintaan potensial bagi produk syariah. Produk asuransi berbasis syariah dinilai memiliki relevansi tinggi dengan kebutuhan masyarakat.
Vivin menyampaikan bahwa potensi ini perlu dimaksimalkan secara strategis. Pendekatan yang tepat akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Selain populasi Muslim, tren halal lifestyle juga menjadi peluang penting. Gaya hidup halal semakin berkembang dan diterima luas oleh masyarakat.
Hal ini tercermin dari banyaknya produk yang telah mendapatkan sertifikasi halal. Tercatat sekitar 9,6 juta produk di Indonesia telah bersertifikat halal.
Indonesia juga menempati peringkat ketiga dalam ekosistem industri halal dunia. Penilaian ini berdasarkan indikator finansial, regulasi halal, kesadaran masyarakat, serta sosial dan inovasi.
Posisi tersebut menunjukkan kekuatan Indonesia dalam ekonomi syariah global. Kondisi ini menjadi landasan optimisme bagi pertumbuhan asuransi syariah.
Vivin menyatakan bahwa Prudential Syariah ingin tumbuh seiring dengan ekonomi syariah nasional. Bahkan, perusahaan berharap dapat tumbuh lebih cepat dari rata-rata pasar.
Tujuan utama dari pertumbuhan tersebut adalah memudahkan akses proteksi bagi masyarakat. Akses yang mudah diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam asuransi syariah.
Sebagai gambaran kinerja, Prudential Syariah mencatatkan total kontribusi sebesar Rp 3,66 triliun per November 2025. Angka ini menunjukkan capaian yang cukup solid di tengah tantangan industri.
Di sisi lain, nilai klaim bruto perusahaan mencapai Rp 1,39 triliun. Realisasi klaim ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada peserta.
Dengan berbagai strategi yang disiapkan, Prudential Syariah menatap 2026 dengan optimisme terukur. Perusahaan berupaya menyeimbangkan antara pertumbuhan bisnis dan penguatan nilai syariah.
Pendekatan holistik yang mencakup distribusi, produk, layanan, dan komunitas menjadi kunci utama. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi Prudential Syariah di industri asuransi syariah nasional.